Para Juru Penerang Keuskupan Pangkalpinang (Foto: pormadi) |
Para Juru Penerang Keuskupan Pangkalpinang (Foto: pormadi) |
Dalam penyelenggaraan Allah
yang Maha Kasih, Pembinaan
Juru Penerang Agama Katolik Keuskupan Pangkalpinang dengan tema “Dengan Pembinaan Juru Penerang Agama Katolik, Kita
Tingkatkan Mutu Pelayanan Juru
Penerang Agama Katolik”, yang dilaksanakan pada
tanggal 08-11 Oktober
2013, tepatnya di Hotel Parai, Kawasan Wisata
Terpadu Pantai Parai Tenggiri, Sungailiat, Bangka, dihadiri oleh Juru Penerang/ Penyuluh Agama Katolik dari Keuskupan Pangkalpinang yang mencakup Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung dan Provinsi Kepulauan Riau, serta para narasumber. Pertemuan ini diselenggarakan atas kerjasama Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama RI, Kanwil Kementerian
Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan Keuskupan Pangkalpinang, bertujuan untuk mengembangkan wawasan sebagai modal dasar dalam merancang
bahan/ materi penyuluhan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kelompok sasaran
penyuluhan; untuk menyegarkan dan memurnikan
motivasi, serta; meningkatkan kemampuan menggunakan metode penyuluhan
yang efektif.
Semenjak lahirnya Negara Kesatuan
Republik
Indonesia, Gereja
Katolik telah terlibat dalam karya mewujudkan kehidupan berbangsa, bernegara
dan bermasyarakat yang lebih baik. Upaya untuk mewujudkan kondisi menjadi 100% Katolik dan 100%
sebagai warga negara Indonesia yang Pancasilais
telah
dilaksanakan melalui berbagai karya dan prakarsa pelayanan pastoral.
Salah satu tenaga teknis keagamaan Katolik yaitu
Juru Penerang/ Penyuluh Agama Katolik merasa
terpanggil untuk ikut membangun umat Katolik Indonesia sebagai 100% Katolik
dan 100% warga negara Indonesia berdasarkan batasan tugas dan perannya. Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, kami telah membahas beberapa hal sehubungan dengan keberadaan Juru
Penerang/Penyuluh Agama Katolik di Keuskupan Pangkalpinang dan mendapatkan masukan inspiratif dari:
1.
Sambutan dan Visi Misi Ditjen Bimas Katolik Kementerian Agama oleh Drs. Agustinus
Tungga Gempa, MM
2. Kebijakan Teknis Direktorat Urusan Agama Katolik di
bidang Penyuluhan Agama Katolik dan Pembinaan Kerukunan
Umat Beragama melalui Peran Penyuluh Agama Katolik oleh Fransiskus Endang, SH, MM, Direktur Urusan Agama Katolik
3. Arah Pastoral Gereja Katolik (Keuskupan Pangkalpinang)
dan Peran Penyuluh Agama Katolik dan Spiritualitas
Penyuluh Agama Katolik oleh RD FX Hendrawinata, Vikjen Keuskupan
Pangkalpinang
4. Tantangan Penyuluh Agama Katolik dalam Konteks Keuskupan Pangkalpinang oleh RD. Gabriel
Marcel, Rektor Seminari Menengah Mario John Boen Pangkalpinang
5. Pendidikan Karakter melalui Penyuluhan Agama dan Peranan Media dalam Penyuluhan oleh Fidelis E. Waruwu,
M.Sc.Ed, Praktisi Pendidikan dan Dosen Psikologi Universitas Tarumanagara.
Setelah menyimak dengan
seksama dan membahas masukan inspiratif, para peserta Kegiatan Pembinaan Juru Penerang Agama Katolik Keuskupan Pangkalpinang bersepakat menegaskan komitmen
bersama sebagai wujud panggilan sebagai pengikut Kristus dalam membangun dan mengembangkan Gereja Katolik dan bangsa sebagai berikut:
1.
Ikut terlibat secara aktif dalam membangun dan
mengembangkan Gereja dan bangsa untuk meningkatkan kualitas pelayanan di bidang
penyuluhan agama katolik.
2.
Mendukung upaya Gereja dan Pemerintah dalam membina
para Juru Penerang Agama/ Penyuluh Agama katolik agar menjadi tenaga Pastoral
yang profesional, kompeten dan berintegritas.
3.
Meningkatkan komunikasi dan kerjasama yang
sinergis antara Lembaga Gereja Katolik Indonesia, Pemerintah dan lembaga
keagamaan lainnya dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai Juru Penerang/ Penyuluh
Agama Katolik.
4. Percaya diri untuk
berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial, budaya, dan politik sebagai garam
dan terang dunia yang dimulai dari hal-hal kecil dan sederhana di lingkungannya.
5.
Mengajak dan menjelaskan kepada umat agar lebih tegas menyatakan
identitasnya sebagai warga Katolik pada tanda pengenal (Kartu Tanda Penduduk
dan tanda pengenal lainnya) untuk keperluan pendataan umat/ sensus penduduk.
6.
Mendorong Gereja dan Pemerintah untuk lebih
memperhatikan pembinaan Juru Penerang/ Penyuluh Agama Katolik terutama dalam
hal dukungan dana.
7.
Membangun relasi dan komunikasi di antara Juru
Penerang/Penyuluh Agama Katolik se-Keuskupan Pangkalpinang.
8.
Mendorong Pemerintah untuk lebih memperhatikan pembinaan
Juru Penerang/ Penyuluh Agama Katolik terutama dalam hal bantuan operasional
penyuluhan.
Demikianlah
Kesepakatan Bersama Peserta
Kegiatan Pembinaan Juru Penerang Agama Katolik Keuskupan Pangkalpinang,
yang dengan kesungguhan hati untuk dilaksanakan
sebagai upaya membangun Gereja dan Negara dalam mewujudkan Kesejahteraan Umum.
Sungailiat, 11 Oktober
2013
Kami
yang bersehati mengemban amanat pastoral
Atas
Nama Peserta
Pembinaan Juru Penerang Agama Katolik Keuskupan Pangkalpinang
Blasius C. Akur
Perwakilan Paroki
Tanjungpinang
|
|
Rutmiati
Paroki Santa Bernadeth
|
Benediktus Gabut
Perwakilan Paroki
Tanjungpinang
|
|
Marcelinus Supartono
Paroki Santa Bernadeth
|
Pagar Asterius
Tumanggor
Perwakilan Paroki FX.
Koba
|
|
Hendrikus Dwi Susanto
Perwakilan Paroki
Katedral St. Yosef
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Flavia Ernawaty
Perwakilan Paroki FX.
Koba
|
|
Dwi Pratomo Cornnelius
Perwakilan Paroki
Katedral St. Yosef
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar